Selasa, 13 November 2012

Donat











Tsaaaahhhhh . . .

Mendadak malam ini, ingin mencicipi sepotong donat bertabur meses coklat buatan mama (mu)
Juga menyesap susu coklat yang masih mengepul asapnya seperti ketika setiap pagi menjelang berangkat kesekolah itu
Lalu
setiap kunyahnya seraya mengenang masa dimana aku dengannya begitu dekat, lekat seolah tak ada jarak sedikitpun


Diawali dengan minggu pagi yang sejuk sekali, pertengahan bulan kedelapan beberapa tahun yang lalu
Mengajakku untuk berbelanja di pasar terdekat dengan rumahmu
"Rum, kamu bisa ?? Tante takut loh kamu yang nyetir", rautnya semakin menunjukan bila tante khawatir
"Ah sante aja,tante. Percaya dong sama aku. Kalaupun jatuh juga bakalan kelihatan hehehhe",
Tiba-tiba tawa kami pecah secara bersamaan disepanjang jalan itu
 

Andai saja tante tau, itu adalah kedekatan yang tak pernah bisa aku paksa hilang dari ingatanku

Sungguh
Amat susah
Mengapa ??
Entahlah . . .





"Sinten bu?? Kok kulo mboten nathe ketingal ?"  (Siapa bu?? Kok saya tidak pernah melihat) , seraya melihat ke arahku
"Oh ini, anakku ", jawab tante diikuti dengan senyum, sembari memilah kentang yang muda, agar lebih mudah untuk dihaluskan, katanya
Sedangkan aku disampingnya, tak luput dari senyum
"Sudah dianggap anak rupanya", bergumam dalam diam

Bahkan perjalanan pulang kerumahmu itu, terus-menerus menyunggingnya






*Cukup sini aja deh, gakmau terlalu dalam juga


fidget

2 komentar:

  1. wakakakaka...........
    masih inget to ternyata..
    tak ksh tau k mama ahhhhh......... :D

    BalasHapus