Sabtu, 14 April 2012

Patah Hati





Setelah kami pindah ke rumah ini, aku jadi senang duduk di tepi jendela dan memandang keluar. Pada awalnya kegemaranku itu karena aku senang melihat semburat senja tiap sore menjelang malam. Tapi tanpa sengaja, saat kupandangi senja yang perlahan sembunyi dari balik jendela rumahku, aku melihat seorang gadis sedang duduk termangu. Sejak saat itu tak pernah kulewatkan menikmati senja dari jendela dan berharap dapat kesempatan melihatnya.

Lama-lama, aku jatuh hati pada gadis itu. Jatuh hati melihatnya dalam balutan gaun putih yang serasi dengan hitam panjang rambutnya. Jatuh hati mendengar suara senandungnya yang sayup-sayup tertangkap telingaku. Hatiku jadi senang, ketika melihat gadis itu tertawa yang menandakan bahwa dirinya sedang bahagia. Namun aku ikut sedih, ketika raut wajah gadis itu murung dan mulai menyanyikan lagu yang terdengar seperti tembang patah hati.

Tapi kini aku yang patah hati. Mulai hari ini, tak dapat lagi kulihat kekasihku itu dari jendela rumah setiap senja. Tak dapat lagi kulihat dirinya dalam balutan gaun putih panjang yang menutup hingga matakaki.Tak bisa lagi kunikmati rambut hitam panjang yang menutupi sebagian wajahnya. Dan tak bisa kudengar lagi sura tawa merdunya. Sejak pohon tempat dia biasa bersarang ditebang ayah.


~KLKRKD~


fidget

Tidak ada komentar:

Posting Komentar