Senin, 02 April 2012

Aprilku , Sayang

Dijalan ini sayang, tiap jengkalnya adalah dimana aku menghadirkanmu dalam ingatan
Mencoba menghapusnya sedikit demi sedikit,
seperti ketika aku mengusap air yang mengalir cukup deras disertai sesenggukan



waktu terasa semakin berlalu
tinggalkan cerita tentang kita
akan tiada lagi kini tawamu
tuk hapuskan semua sepi di hati



Aku mengenang dalam malam
Merasakan angin menjadi bagian dari tubuhmu, seperti  memelukku
Entah , aku nyaman
Senyaman rebah dipundakmu
Walau dinginnya menusuk , dan aroma angin inipun tak menyamai bau parfummu yang tercampur peluh keringat



ada cerita tentang aku dan dia
dan kita bersama saat dulu kala
ada cerita tentang masa yang indah
saat kita berduka, saat kita tertawa



Menyetirpun aku lebih sering menengadah

Coba saja lihat, betapa banyak kerlip yang menyemai dihamparan pekatnya langit malam ini
Dan pastinya bintang sebelah barat, sayang, dominan paling terang
Masih sama, terlihat dari sini ada 4 ujung lancip bercahaya
Seperti 4 huruf nama kita , dan juga gabungan antara nama kita
Ahhhhh sayang, semakin basah kerudung krem ini untuk menyeka air di pipi



teringat di saat kita tertawa bersama
ceritakan semua tentang kita



Besok adalah kamu yang aku berharap , kamu menampakkan senyummu dipagiku, tanpa kejutan dari balik pintu dengan jaket yang dipenuhi nyamuk (jam4 subuh balik ke Surabaya dengan kecepatan tinggi, hanya untuk menjadi orang pertama yang memberi ucapan , masih ku ingat jelas wajah sendu pucat itu. Mungkin hawa pagi memang tak bersahabat denganmu , juga lelah yang cukup merajaimu kala itu. Dan aku, sayang dengan manjanya, tak mempedulikan keadaan tubuhmu , memaksa merayakannya diluar kota tepatnya di Pacet. Sejak saat itu pula aku menceritakan keadaanku sebenarnya. Dijalan yang sebelah kanannya adalah pegunungan yang aku tak mengerti , yang kutau adalah keasrian pemandangan sawah yang memenuhi penglihatanku. Aku menangis dipundakmu. Meraung bak anak kecil. Kamu, berusaha sebisamu untuk menghapusnya walau dalam keadaan menyetir motormu. Ku lihat juga kau ikut serta nangis , seraya berkata "AKU TAKKAN MENYI-NYIAKAN KAMU, SAYANG. KAMU TERNYATA HEBAT , BISA KUAT DENGAN KEADAANMU. AKU AKAN SELALU MENJAGAMU. INGIN SESEGERA MENIKAHIMU, AGAR KAMU BISA KELUAR DARI RUMAH ITU. AKU SAYANG KAMU. AKU AKAN SELALU MENJAGAMU. AKU AKAN MENJAGAMU SAYANG, SELAMANYA SEBISA AKU MAMPU" menutup pembicaraan dengan mencium tangan kananku , lamaaaaa, lamaaaaa sekali. Dan aku, hanya tersenyum dalam tangis, juga semakin mengencangkan pelukanku padamu, semakin takut jika suatu masa yang akan datang, aku tak dapat memelukmu lagi seperti ini atau hanya bertegur sapa. Berharap Tuhan menghentikan waktu yang melaju tenang disampingku) ,tanpa kue tart beserta lilinnya, tanpa bungkusan kado, tanpa ciuman dipipi atau kening , tanpa pelukan, tanpa ucapan sekalipun, tanpa doa-doa baikmu bahkan, aku tak apa
Dimataku semuanya tak berarti
Senyummu yang aku pinta , mohon




Senyum seperti ketika aku mengutarakan bahwa aku mencintaimu disuatu tempat , yang mungkin kamu telah melupakannya jauh-jauh dari hidupmu
SENYUMLAH PADA PAGIKU BESOK, 3 APRIL
HANYA BESOK , TERSENYUMLAH UNTUKKU
SEPANJANG HARI KU NANTI

fidget


Tidak ada komentar:

Posting Komentar