Kamis, 26 April 2012

Hujan DiMusim Kemarau :)


Lagi hujan di luar
Bagaimana dengan langit malam rumahmu, sayang ??

Pernah aku bilang padamu, kalau aku senang dengan suasana sebelum turun hujan
Saat langit biru perlahan tertutup awan abu-abu, kala matahari terlihat mengintip malu-malu seolah memakai selendang berwarna kelabu  –  pernah ?

Apakah pernah aku berkata bahwa gerimis selalu membawa hawa romantis
Tentang aroma amis tanah yang terhanyut di udara kemudian terhirup olehmu beberapa saat setelah gerimis menangis  –  pernah ?

Pernahkah aku bercerita padamu betapa aku suka memandang saat derai-derai air menetes jatuh dari langit
bunyinya yang riuh kala menghujam atap rumahmu, berkumpul di talang air kemudian jatuh mengalir menuju tempat yang lebih rendah
Membuat kau semakin merapatkan jaket di tubuhmu ketika angin dingin yang meniup membawa uap air masuk menerobos melalui jendela-jendela yang terbuka – pernahkah, sayang?

Apa pernah kau tau bunyi sunyi yang mengambang di udara sesaat setelah hujan reda
Memandang damai genangan air yang mengumpul pada cekungan tak rata yang tercipta tepat di pekarangan rumahmu, yang akan membentuk pola-pola melingkar dari kecil hingga membesar begitu setetes air sisa hujan yang menempel di dedaunan melati depan rumahmu itu jatuh tepat di atas genangan – pernah?

Uhhm, dan apakah aku sudah pernah bilang, kalau tiap kali hujan turun, selalu ada lagu cinta yang hanya bisa didengar oleh mereka yang merindu?

Seperti aku disini, saat ini





fidget