Minggu, 19 Februari 2012

Mengingat Sesaat Saat Bersholawat

Yaa Nabi salaam 'alaika
yaa Rasul salaam 'alaika
yaa Habiib salam 'alaika
sholawattullah 'alaika

Asyroqol badru 'alainaa
fakhtafat minhul buduuru
mitsla husnik maa ro-ainaa
qoththu yaa wajhas suruuri

Anta syamsun anta badrun
Anta nuurun fauqo nuuri
Anta iksiiru wa ghooli
Anta misbaahus-shuduuri

Yaa habiibi yaa Muhammad
yaa 'aruusal khoofiqoini
yaa muayyad yaa mumajjad
yaa imaamal qiblataini ~

Demikian warga kampungku menggemakan sholawat kepada junjungan Muhammad SAW
lambang perayaan kelahiran beliau

Ketika aku hanyut bersholawat , seribu malaikat hadir ditengahnya dan melingkupinya
Tiba-tiba aku melihat sosok yang akrab dimataku ~ itu sosokmu,  berbaur dengan kerumunan orang yang menyenandungkan sholawat secara khidmat
Iya itu kamu , aku tidak mungkin salah !
Dari ukuran tubuhmu , dari bentuk wajahmu yang melancip , dari alismu yang melengkung runcing ujungnya, dari matamu yang menatap sayu , dari hidung yang tak ada satu orang pun menyamai, dari kumis tipismu yang jika berkeringat sehabis mengunyah makanan pedas tampak lelaki sekali , dari bekas luka cacar dipipimu sebelah kiri dan dihidung sebelah kanan, dari bibir mungilmu yang tebal dibagian bawah, dari guratan senyummu yang seperti tanpa beban dalam keadaan apapun juga, dari cara lembutmu berbicara  serta dari dagu yang cenderung menjorok kedepan
Aku tidak mungkin salah lihat
Dari kacamata minusku , aku dapat melihatmu secara jelas
Itu kamu sayang , Itu kamu !!
Tidak salah lagi, itu kamu kan sayang ?
Kamu, memakai sarung ungu terong bersandang dengan baju koko berwarna putih pemberianku ~ kado dari ku ketika usia mu menginjak remaja


Aku hanya mematung sayang
Memanggilmu pun aku kelu
Aku gemetar
Aku gemetar sayang , melihatmu
Memandangmu dari 5meter ini sudah cukup bagiku
Aku tersenyum , senyum untukmu
Tapi kenapa kau tak kunjung menoleh ?
Menolehlah ke arah kanan , sebentar saja
Tak bisakah ?
Ada aku disitu
Ada aku yang masih tersenyum untukmu sayang
Kulihat kau tampak asyik dengan dirimu , bersholawat dan sesekali mengusap peluh
Eh sebentar , kenapa kantung matamu semakin menghitam pucat ?
Biar aku tebak. Game online membuatmu lupa waktu, iya kan sayang?
Kamu ini bandel. Sudah berapa kali aku menasehatimu untuk tidak tidur larut malam ??
Kulihat juga rambutmu sudah mulai menutup leher , kenapa tidak mencoba untuk memotongnya sayang ?
Apa menunggu aku marah terlebih dahulu ?
Atau harus aku meninggalkan kesibukanku demi menemanimu ?
Agar kamu lekas pergi ke Salon disebrang jalan rumahmu itu
Selang aku memperhatikanmu , sembari aku menunggu kamu menoleh
Tetap saja kamu angkuh dan enggan
Padahal, lihat saja aku masih tetap tersenyum


"Nduk , kamu kenapa ?" Ibu menyenggol bahuku
Tak sempat kujawab
Aku mencarimu pada kerumunan orang disana
Tak kutemukan lagi dirimu
Barang kali kamu sengaja menyusup didalamnya. Kamu kan sangat hobby membuat aku khawatir dan bingung seperti ini
Mataku semakin beringas , ketika kamu tak dapat kudapati lagi bahkan bayangmupun tiada




Ingin sekali kepada Tuhan ,
aku meminta untuk mematahkan kedua tangan dan kakimu
Agar kau takkan beranjak, tetap disini
jarak terdekat denganku
[hanyakeinginan]


Aku kehilangan kamu
Aku kehilangan kamu
Aku kehilangan kamuuu
Yang hanya tersisa disini , sesuatu yang hangat mengalir dipipi



halusinasi
180212 ~ 22:25


fidget

Tidak ada komentar:

Posting Komentar