Kapan terakhir kita melewati jalan ini, sayang ??
Kapan?
Coba jawab ?
Kapan ?
Apa yang kamu ingat dari sepanjang jalan ini? Apa ??
Kini, aku disini, sendiri
Tanpa kamu, ya tak ada kamu yang memboncengku seperti dulu
Aku yang harus mengurai semua sendiri, tentang kita disini
Tepat bulan Ramadhan dipertengahan, saat itu kamu mengajakku untuk berbuka bersama seperti pada tahun sebelumnya
Yang ku lakukan sepanjang menulusuri tempat ini hanyalah memelukmu secara rapat dan sebisanya erat sekali
Sebab saat itulah aku hanya merasa damai yang tak terkira bersamamu, sayang
Bukan, ini bukan seperti hari pada bulan Ramadhan seperti biasanya
Aku bahkan berkecamuk dengan segala rasa yang terlalu mengikat dan takut yang teramat kehilanganmu.
Aku sendiri tak ingin merasakan hal serupa ini, menyiksaku !!
Segala rasaku untukmu, entah sayang, cinta, tulus, rindu, marah, kecewa, ya semuanya yang kurasakan padamu saat itu tumpah ruah menjadi buliran-buliran yang pada akhirnya menetas memecah keringnya pipiku pada pundakmu
Semakin saja ku kencangkan pelukanku padamu, seperti inilah terakhir aku bisa memelukmu dan menjadi bagian dari hidupmu.
Sesak !!! Tetibanya sesak!!
Apa ?? Gila !! Asumsi apa itu !!!
Aku terus-menerus menghardik pemikiranku
Kacau, balau
"Memandang wajahmu cerah
Membuatku tersenyum senang
Indah dunia
Tentu saja kita pernah mengalami perbedaan
Kita lalui
Tapi aku merasa
Jatuh terlalu dalam cintamu
Ku tak akan berubah
Ku tak ingin kau pergi s'lamanya"
Membuatku tersenyum senang
Indah dunia
Tentu saja kita pernah mengalami perbedaan
Kita lalui
Tapi aku merasa
Jatuh terlalu dalam cintamu
Ku tak akan berubah
Ku tak ingin kau pergi s'lamanya"
Ku dengar sayup-sayup lagu itu kau senandungkan
"Ku kan setia menjagamu
Bersama dirimu dirimu
Sampai nanti akan s'lalu
Bersama dirimu"
Bersama dirimu dirimu
Sampai nanti akan s'lalu
Bersama dirimu"
Semakin saja kau meneruskan
Aku hanya tersipu diam
Seperti memedam malam,
Merekam
Segala sesuatu yang terjadi detik ini adalah akhir dari kita, tentang kita, yang menjadikannya aku dan kamu
Lagi-lagi pemikiranku memaksakan untuk menlontarkan kalimat itu
Selebihnya hanya gelap
Pengap
Memang benar, lalu hingga ku tulis ini, tak pernah ada kita lagi
Hanya aku dan kamu dalam angan , dalam kenangan
@Jln. Pahlawan, Sidoarjo
fidget
----------
Posted with Blogger for BlackBerry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar