“Wahai Tuhanku, sesungguhnya waktu dhuha adalah waktu dhuha-Mu,
keagungan adalah keagunan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan
adalah kekuatan-Mu, penjagaan adalah penjagaan-Mu, Wahai Tuhanku,
apabila rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, apabila berada
di dalam bumi maka keluarkanlah, apabila sukar mudahkanlah, apabila
haram sucikanlah, apabila jauh dekatkanlah dengan kebenaran dhuha-Mu,
kekuasaan-Mu (Wahai Tuhanku), datangkanlah padaku apa yang Engkau
datangkan kepada hamba-hambaMu yang soleh”
"Tuhanku,
Pagi ini ku angkat tanganku, ku tundukan kepalaku,
Mecoba mengirim sebuket doa, bukan sebuket mawar
Karena aku tau, Kau punya mawar yang lebih indah
Tuhanku, sebuket doa ku,
Pada tangkai pertama, ku lantunkan untuk Muhammad beserta junjungan dan
para sahabatnya
Lalu tangkai ke dua, ada nama Ibuku yang menjaga kedua buah hatinya dengan sempurna
Tangkai ke tiga, nama Ibuku lagi yang menyayangi tiada pernah pamrih
Tangkai ke empat, masih nama Ibuku yang melekat karena rasa kasih
Kemudian tangkai ke lima, untuk Bapakkku yang selalu menjaga dengan doa
walau dari kejauhan,
Tangkai ke enam, untuk Bapakku lagi, yang selalu berusaha memberi yang terbaik dengan segala kebijaksanaan
Setelahnya pada tangkai ke tujuh, untuk Kakakku, yang berusaha melindungiku dengan ayat
khirzi dan yasin pagi hari maupun setiap senja dari kejauhan,
Tangkai ke delapan untuk semua keluargaku yang selalu peduli dan merangkulku dalam kedamaian
Sedangkan pada tangkai ke sembilan untuk seluruh sahabat dan temanku yang selalu
menguatkan
Dan tangkai ke sepuluh untuk kebahagiaan semua muslim di dunia, Tuhan
Maaf Tuhan, pasti bosan?
Terlalu banyak tangkai doa yang kukirim,
Ini tangkai terakhir Tuhan,
Untuk aku, aku ingin semua ikut mengucap amin
Beri aku kekuatan dan kesempatan lagi untuk berdoa
Aku percaya kekuatan doa itu pasti ada.
Beri aku kekuatan dan kesempatan lagi untuk berdoa
Aku percaya kekuatan doa itu pasti ada.
Semoga esok pagi aku masih bisa mengirim sebuket doa lagi." (ynta)
fidget