Selasa, 31 Juli 2012

Air Mataku


Sayang, tidakkah kau ingin memilah satu per satu bulir air mataku?

Melihat sebening apa rindu kusembunyikan? Sehening apa luka kurahasiakan?

Ya begitulah setiap kali aku menangis karena merindumu,

Namun ku usap lekas-lekas air mata yang menggenang di pelupuk, karena kutakut ia akan menghalangi pandangan yang mungkin saja tetiba kau berdiri di hadapku

fidget