Menanti fajar, sayang, dari balkon lantai2
Sedikit terkejut ketika bintang dari arah rumahmu -timur- hadir dipekatnya langit malam, yang pada ujung hamparan gelapnya, tampak semburan cahaya pagi mulai membaur mendominasi
Bintang yang berkilau paling terang
Bintang yang dari kejauhan tampak paling anggun
Bintang yang bentuknya paling menawan
Bintang yang dari ke empat sudut menyimpulkan cahaya benderang
Tak heran jika aku, langsung berbalik badan, memastikan jika itu bukan bintang kita yang biasa terbit di sebelah barat
Dan kau tau hasilnya sayang?
Nihil, dari arah barat tak kutemui
satu bintang yang kita namai dengan gabungan nama kita , yang namanya ku sematkan pada kalung di lehermu
Ah kau tau maksudnya tidak?
Dia tidak menampak pada arah yang 3tahun ditempati
Dia malah hadir tepat dihadapanku saat ini?
Dia jenuh tak kau hiraukan (lagi) ?
Atau dia sadar keberadaanya tak memberi alasan kuat untuk menyatukan dua hati (lagi) ?
fidget
----------
Posted with Blogger for BlackBerry
