Jumat, 13 Juli 2012

Sepotong Kata dan Sekedar Tanya






Siang ini, tiba-tiba aku teringat tentang sepotong kata dan sekedar tanya.

Sepotong kata dan sekedar tanya yang dulu sempat kita ucapkan.
Baik darimu pada aku ataupun sebaliknya.
Sepotong kata dan sekedar tanya yang bagi orang lain tak ada artinya apa-apa kala menyebutkannya kecuali bagi kita.
Uumm… tapi itu dulu, dulu sekali saat kita masih bersama dan sering bercakap.



Sepotong kata dan sekedar tanya kadang bisa dengan tiba-tiba terucap dalam percakapan kita.
Dan tanpa kita sadari terkadang kembali hadir dalam ingatan jauh-jauh hari setelahnya.
Tentu kamu ingat, sayang, dengan sepotong kata yang pernah aku ucapkan ini, – roti bakar dan sebotol lemon tea buatanmu – atau , –aku ingin menjadi milikmu selamanya– atau mungkin sepotong tanya ini, –having a baby with me?–
 
Bisakah kamu rasakan, sayang, saat ada yang bergetar halus dalam dada saat aku mengatakan potongan-potongan kata itu?
Sungguh, mereka punya arti tersendiri bagiku.



Dan kamu tau, getaran itu rasanya akan berkali-kali lipat lebih kuat jika potongan-potongan kata yang melintas dipikiranku itu adalah potongan-potongan kata dan sekedar tanya yang kamu ucapkan padaku.



Seperti ketika potongan kata yang sempat kamu ucapkan padaku kala aku hilang selera makan karena sakit misalnya, –makanlah, sayang… untuk aku–  atau yang ini, sepotong kata yang kamu ucapkan padaku ketika saya selalu menyisakan nasi di piringku, –kau membuang-buang rejeki, sayang–
Potongan kata yang mungkin selamanya kamu tak akan pernah tau jika kedua kata itu mampu membuatku menghabiskan sepiring nasi soto siang ini sambil berlinangan air mata.
 Atau kamu bisa lihat keajaiban sekedar tanya ini, –pakai baju apa hari ini, sayang?– yang kemudian menerbitkan keinginanku untuk berpakaian rapi ke mana pun aku pergi.



Begitulah, sayang…. ketika sepotong kata dan sekedar tanya itu kemudian kembali dalam ingatanku seperti sekarang,
sering kali perasaanku tiba-tiba tersentuh kemudian air mata meruap begitu saja.
Terasa sekali ada cinta disana, pada tiap-tiap sepotong kata dan sekedar tanya itu.



Kini,aku seperti punya kegemaran baru.
Mencari sepotong kata dan sekedar tanya yang pernah terucap oleh kita berdua.
Sebab hal itu sangat menyenangkan tiap kali ku kenang.
Setiap patah kata yang paling tidak berharga sekalipun waktu itu, namun kali ini terasa begitu berarti.

Sepotong kata dan sekedar tanya yang akan terngiang-ngiang dalam kepalaku, menyelusup dalam malam-malam panjang, bahkan mampu menjadi tembang pengantar tidur yang meneduhkan kelelahan hingga tak sadar aku jatuh terlelap

fidget