Ternyata aku salah, sayang
Ku kira aku akan merusak manisnya Februarimu dengan pahitnya rindu-rinduku ini
Sekali lagi, aku salah
Aku tak pernah berpengaruh dalam hidupmu, bahkan kian detik menuju menit dan menit menjemput jam, jam berputar mengelilingi hari , aku tak sedikitpun kau anggap
Keberadaanku hanya serupa angin lalu kan bagimu, sayang ?
Acap kali aku berusaha memecah gelembung-gelembung keraguan tentang rindumu.
Agar satu hari nanti, ketika pecah dan berserak, aku dapat mengaisnya.
Nihil
Sudahlah, tetaplah seperti itu
Aku mulai putus asa, sayang, walau hanya sekedar memelihara rindu ini
Bisakah kau memberi secuil saja harapan pada mimpiku?
Sekedar mimpi, hanya mimpi
Sebab, pada nyatanya tak pernah bisa kuraih
Ah maaf, lagi-lagi aku salah
Meminta belas kasihmu, sedang kau telah meniadakanku seperti biasa
fidget
----------
Posted with Blogger from BlackBerry
Tidak ada komentar:
Posting Komentar