Ketika tetangga sebelah rumah menceritakan kisah klasik diberanda rumah ku
tiba-tiba penyesalan menyusup diantara rinduku yang terdiam
Menepispun aku tak sanggup, sayang
Kalau saja aku mampu berlari menembus ribuan ilalang dan rerumputBiarkan saja bila kakiku berdarah tergores lancipnya ranting batang yang tumbang
Aku akan tetap berlari, bahkan semakin kencang , berlomba dengan kendaraan yang berlaju lalu disampingku
Dan sesampainya di teras rumahmu
Akan ku ketuk pelan bingkai pintunya
-hening-
Sebab, aku sendiri tidak tau tujuan akhirnya sesampai di rumahmu
Yang aku tau, aku hanya ingin berlari kencang, menyatu dengan angin, kemudian melepas rasa ini yang menyesakkan setiap kau menapak
fidget
Tidak ada komentar:
Posting Komentar