Minggu, 18 Januari 2015

Sabtu, Hujan, dan Jalan (1)



Sabtu pernah membawamu pergi untukku.
Pada waktu kokok ayam masih riuh gaduh melebihi klakson kendaraan. Pada waktu embun belum sempat menguap merayapi dedaun. Pada waktu mentari masih enggan, tampak diliputi malu.
Ada kamu, aku, Sabtu, dan hal-hal baru.









Sabtu sempat mengajakmu menggandengku. 
Pada seperempat pagi disepanjang jalan dengan menghapus lukaku terdahulu 
Pernah ku katakan bukan, jika luka itu akan selalu membekas dalam sekeping hatiku bahkan rasanya serupa kutukan yang  lebih dari seribu hari tak juga lepas dariku.
Ada ketakutan. Ada keraguan. Ada ... entahlah apa itu.


Sabtu mengantarmu menuju padaku.
Menyatukan luka dan harapan indah. Menggabungkan senyum getirku dan tawamu.
Ada dingin dibalut kehangatan
Ada penolakan bercampur ketergantungan.
Hal-hal baru itu adalah rasa yang perlahan tumbuh.
Entah pantas disebut apa. Yang terasa hanya nyaman berkepanjangan sekaligus takut kehilangan yang membuntuti di
punggungku.






fidget




Tidak ada komentar:

Posting Komentar