Katanya "Rain". Dimanakah? Di Surabaya? Seluruh Surabaya? Apakah berandamu sempat dikunjunginya, Sayang?
Mengapa aku tak sedikitpun terbangun? Mengapa aku tak juga terjaga? Aku melewatkan hujan pertama? Iyakah?
Ah Sayang, walaupun menurutmu, menurut dia bahkan menurut mereka hujan tak ada artinya, namun bagiku berbeda.
Hujan selalu istimewa. Setiap rintiknya tak pernah sama.
Hujan pertama terlewatkan.
Yah seperti tentangku untukmu, aku hanya seorang yang hanya sepintas lewat. Tanpa bisa dicegah dan sementara.
Hujan pertama terlewatkan.
Yah seperti tentangku untukmu, aku hanya seorang yang hanya sepintas lewat. Tanpa bisa dicegah dan sementara.
Selamat pagi, Kamu
Selamat Hujan
fidget
Tidak ada komentar:
Posting Komentar