Dengan jemariku yang masih memegang tasbih, seraya satu persatu ku lafalkan sucinya dzikir.
Entah mengapa, sayang, dengan mengalir begitu saja beberapa selipan pesanmu di akhir pertemuan kala itu mengacaukanku malam ini
Bukan, sayang, aku memang selalu kacau sejak saat aku memelukmu di keramaian kota itu.
Ya, semacam upaya memaksamu untuk tetap menjadi hidupku. Utuh~
Ya, semacam upaya memaksamu untuk tetap menjadi hidupku. Utuh~
Namun ada tangan Tuhan yang menggerakan jalannya fikiranmu
Bagimu, itu adalah salam perpisahan yang kubungkus dengan pelukan dan... tangisan
Maafkan aku, sayang
Aku mencintaimu :')
fidget
Tidak ada komentar:
Posting Komentar