Minggu, 04 Agustus 2013

Salah Arti



Dengan jemariku yang masih memegang tasbih, seraya satu persatu ku lafalkan sucinya dzikir.



Entah mengapa, sayang, dengan mengalir begitu saja beberapa selipan pesanmu di akhir pertemuan kala itu mengacaukanku malam ini






Bukan, sayang, aku memang selalu kacau sejak saat aku memelukmu di keramaian kota itu.
Ya, semacam upaya memaksamu untuk tetap menjadi hidupku. Utuh~
Namun ada tangan Tuhan yang menggerakan jalannya fikiranmu

Bagimu, itu adalah salam perpisahan yang kubungkus dengan pelukan dan... tangisan







Maafkan aku, sayang

Aku mencintaimu :')
Selalu dan selamanya







fidget





Tidak ada komentar:

Posting Komentar