"Sedang apa?"
Aku?
Oh, aku sedang membayangkan sebidang bahumu, sayang
Sekedar terlintas beberapa tempo dianganku
Bagiku, sebidang bahumu adalah tanah kering kerontang yang senantiasa terlanda kemarau panjang
Sedangkan sepasang mataku bagai langit sempit menahan mendung hingga terhitung belasan musim berganti, namun tak kunjung temukan tempat menumpahkan rerintik hujannya
Begitu, saling membutuhkan
Dalam angan, tentunya
fidget
Tidak ada komentar:
Posting Komentar