Selamat hujan, sayang
Ada doa rindu yang telah sampai pada langit, katanya agar sesegera turun hujan malam ini
Sebab rasa terberat adalah menahannya hingga semusim tiada henti.
Apa doa rindumu untukku, sayang ??
Apakah engkau meminta agar suatu waktu tetes itu akan menuntun kita hingga berada pada satu tempat?? Lalu tiada cakap diantara kita, hanya saling tatap saja. Begitukah ??
Akan kuceritakan tentang aku selagi tak bersamamu
Tentang praktikum yang melelahkan , laporan yang membosankan. Ketika aku harus menyingkarkan rasa tega membunuh beberapa hewan, bahkan saat masih jadi embrio
Atau apakah aku pernah bercerita kepadamu bahwa ada seorang dosen yang hampir saja ku kira ayahmu ?? Pernahkah??
Aku merasa sedikit berantakan. Makanku mulai tak teratur, sayang. Aku terlampau sering terlambat masuk kelas. Mengumpulkan laporan tidak tepat waktu. Menjadi asisten dosenpun tak pernah bisa sepenuhnya. Dan satu lagi, aku tak menyempatkan waktu menyapamu di sini.
Ini karna aku tak pandai mengatur waktu, begitu kan katamu ??
Ah tunggu, sayang
Bolehkah aku bertanya satu hal di sela rerintik hujan malam ini ??
Raba hatimu, apakah namaku masih berdetak di sudutnya??
Apa kau masih mencintaiku, sayang ??
fidget